WASIAT IBU KEPADA PUTRINYA
Ini merupakan nasihat seorang ibu kepada putrinya, yang akan memberikan tonggak kehidupan rumah tangga yang harmonis kepadanya. Andaikan saja semua orang yang beranggapan bahwa dirinya adalah pemerhati masalah ini, bersatu membuat hipotesa terhadap tendensi bagi dasar yang telah diletakkan oleh Ummi Iyas, tentulah mereka akan mendapatkan bahwa nasehat itu merupakan sebuah refleksi pemikiran. Yakni, pemikiran yang berdasarkan kesadaran bahwa dia adalah seorang wanita yang hidup dengan cara hidupnya sendiri yang sejati.
Wanita ini merupakan seorang wanita yang ingin melakukan transfer cara hidup sejati yang dijalaninya, kepada anak gadisnya. Lantas apa yang dikatakan oleh sang ibu kepadanya?
Putri Ummi Iyas merupakan seorang gadis yang sangat cantik. Kecantikan itu sampai kepada Harits bin Malik, Raja Kindah, yang lalu bernaksud menikahinya. Segera dia mengirimkan juru lamar. Sang gadis memujinya dengan pujian yang sangat manis dan menjadikan sang raja senang dengannya. Kemudian sgera dia pergi untuk menikahinya.
Ketika pernikahan itu sudah berlangsung, dan gadis itupun dating untuk berpamitan kepada ibunya, sang ibu berkata: “ Wahai putirku, sesungguhnya kamu adalah seorang gadis yang berpendidikan, yang semestinya sudah tidak memerlukan nasehat lagi. Andaikan saja seorang wanita tidak membutuhkan suami, tentulah dia tidak akan membutuhkan keluarganya. Aku akan menjadi manusia yang paling tidak membutuhkan lelaki. Akan tetapi, wanita memang diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki pun diciptakan untuk mereka kaum wanita. Wahai putriku, ingatlah sepuluh dari sikap dariku, maka dia akan menjadi simpanan untukmu>
Pertama dan kedua, mempergaulinya dengan ridha, menerima, menjadi pendengar yang baik dan taat. Ketiga dan keempat, selau meneliti dan waspada terhadap tempat jatuhnya penciuman hidung dan pandangan mata. Maka, jangan sampai matanya jatuh kepadamu dalam keadaan buruk dan hidungnya tidak mencium bau yang busuk darimu.
Kelima dan keenam, memperhatikan waktu tidur dan waktu makannya. Karena , panasnya kelaparan dapat mengobarkan amarah dan kekurangan tidur dapat menjadi murka. Ketujuh dan kedelapan, menjaga harta, keluarga dan orang-orang dekatnya.
Kesembilan dan kesepuluh, jangan sampai kamu durhaka kepada suatu perintah atau membeberkan suatu rahasia. Sebab, jika kamu durhaka kepada perintahnya, maka kamu telah menyebabkan sesak di dadanya. Dan jika kamu mebeberkan rahasianya, kamu tidak akan lepas dari balas dendamnya. Setelah itu, jangan kamu terlihat gembira ketika dia susah, atau susah ketika dia gembira.
Sumber : Buku “ Pesan Untuk Muslimah “
0 komentar:
Posting Komentar